Bogor: Penyair Indonesia yang baru menerima penghargaan South East Asia Write Award D Zawawi Imron, Minggu (3/6), dalam orasi di kampus Institut Pertanian Bogor Darmaga, Bogor, Jabar, memukau ratusan mahasiswa pegururuan tinggi itu.
Dalam orasi pada acara Tabligh Akbar dan Kontemplasi Budaya yang digagas Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU-IPB) di auditorium Sumardi Sastra Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), tepuk tangan selalu membahana saat ia memotret permasalahan bangsa dari perspektif budaya.
Lebih kurang 300 mahasiswa dari IPB dan perwakilan mahasiswa KMNU dari UGM, Universitas Negeri Semarang (UNNES), STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman, Parung Bogor, serta para pembina KMNU IPB, tidak beranjak dari tempat duduk untuk mendengar ceramahnya.
Zawawi Imron banyak menyitir kearifan lokal dari Jawa, Bugis, dan lainnya, termasuk ayat dari Alquran.
Penyair berjuluk Celurit Emas itu, kemudian mengupas persoalan cinta Tanah Air, yang disebutnya bahwa Indonesia masih membutuhkan bantuan orang asing untuk mengetahui bahwa Nusantara ini adalah negeri yang indah.
Ia menceritakan bahwa pada tahun 1960-an, Rektor Universitas Al Azhar Kairo Syaikh Mahmud Syaltut berkunjung ke Indonesia, dan melukiskan negeri ini dengan sangat dahsyat.
"Mahmud Syaltut melukiskan Indonesia sebagai serpihan surga yang diturunkan Allah SWT ke bumi," katanya.
Sumber : Metrotvnews.com
0 comments:
Post a Comment